Komisi I Kritik Program LPP RRI

07-06-2016 / KOMISI I
Banyak kritik yang ditujukan Komisi I DPR RI kepada Lembaga Penyiran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) atas program siarannya. Komisi yang membidang penyiaran ini menginginkan LPP RRI mampu memberikan informasi yang diinginkan pendengar melalui program yang dikemas menarik sehingga menjadi radio utama berita oleh pendengarnya.  

 

Anggota Komisi I Evita Nursanty mengkritik program siaran RRI yang seharusnya mampu bersaing dengan radio berita lainnya, sehingga menjadi lembaga berita utama yang didengar dan digemari pendengar masyarakat Indonesia.

 

"Carilah keistimewaan tema program siaran yang mampu menarik perhatian pendengar, karena yang kita perlukan berita peristiwa yang disiarkan mempunyai manfaatnya pendengar. Buatlah kegiatan yang interaktif dengan masyarakat, sehingga banyak minat untuk bertanya, maka pada gilirannya banyak yang mendengar. Perbanyak acara dialog interaktif maka animo pendengar akan makin banyak,” katanya dalam RDP Komisi I dengan Dirut LPP RRI dan Dewan Pengawas LPP RRI, Senin (6/6/2016), di Gedung DPR, Jakarta.

 

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini juga  mengutarakan bahwa TVRI dan RRI bersinergi dalam melakukan siaran, sehingga kedua lembaga penyiaran publik berplat merah ini lebih maksimal dalam memberikan informasi peristiwa Nusantara.

 

"Jika kedua lembaga penyiran seperti RRI dan TVRI saling bekerjasama dan bersinergi dapat menghasilkan peogram siaran nasional yang luar biasa," katanya.

 

Dalam Rapat RDP yang dipimpin Wakil Ketua Komisi I TB. Hasanuddin, tersebut terkait pembahasan pendahuluan penyusunan RKA/P-KL LPP RRI TA 2017 dan Pembahasan Usulan APBN-P LPP RRI TA 2016. TB menyampaikan bahwa LPP RRI pada tahun 2016 mendapat pagu anggaran sebesar Rp.864 Milyar. Digunakan untuk dua program yaitu program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lain LPP RRI sebesar Rp.673 M. Sementara program pengelolaan dan penyelenggaraan siaran radio publik sebesar Rp.191 M.

 

LPP RRI telah mengajukan usulan kebutuhan tambahan anggaran tahun 2016 sebesar Rp.377 Milyar, juga mengusulkan TA 2017 sebesar Rp.1,012 T termasuk dukungan manajemen Rp.877,6 M & pengelolaan pelaksanaan siaran Rp.135,5 M). (as), foto : agung/hr.

BERITA TERKAIT
Indonesia Masuk BRICS, Budi Djiwandono: Wujud Sejati Politik Bebas Aktif
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono menyambut baik masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS. Budi juga...
Habib Idrus: Indonesia dan BRICS, Peluang Strategis untuk Posisi Global yang Lebih Kuat
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keanggotaan penuh Indonesia dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) menjadi isu strategis yang...
Amelia Anggraini Dorong Evaluasi Penggunaan Senjata Api oleh Anggota TNI
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendorong evaluasi menyeluruh penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan TNI....
Oleh Soleh Apresiasi Gerak Cepat Danpuspolmal Soal Penetapan Tersangka Pembunuhan Bos Rental
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Tiga anggotaTNI Angkatan Laut (AL) diduga terlibat dalampenembakan bos rental mobil berinisial IAR di Rest Area KM...